Pola Makan dan Kesehatan di Indonesia: Gigi Ngilu Karena Sambal, Bukan Karena Cinta

Pola Makan dan Kesehatan di Indonesia: Gigi Ngilu Karena Sambal, Bukan Karena Cinta

Ngemil Itu Ibadah?

Di Indonesia, ngemil adalah bagian dari budaya. Mulai dari gorengan lima ratusan yang renyah di luar, minyak di dalam, sampai kerupuk yang harus selalu ada di samping nasi padang—semuanya jadi pelengkap wajib. Tapi sayangnya, gigi kita tidak selalu ikut bahagia.

Banyak orang Indonesia punya kebiasaan makan manis-manis setelah makanan utama, entah itu teh manis, es campur, atau cilok bumbu kacang manis yang “katanya sih nggak manis banget”. Eh, tahu-tahu gigi jadi berlubang, sensitif, dan tiap minum es langsung nyut-nyutan kayak habis ditolak gebetan.

Sambal, Teman atau Musuh Gusi?

Satu lagi ciri khas kita: sambal! Dari sambal terasi, sambal ijo, sampai sambal matah, semuanya pedas membara dan bikin makan jadi nambah tiga kali lipat. Tapi hati-hati, sambal yang terlalu pedas bisa memicu peradangan di gusi, apalagi kalau dikombinasikan dengan kebiasaan menyikat gigi cuma sekali sehari (dan itu pun kayaknya lebih karena kepepet mau ketemu pacar).

Gusi bengkak, berdarah, sampai bau mulut bisa jadi sinyal alarm tubuh. Tapi kadang orang Indonesia lebih rela minum jamu pahit buat ngilangin panas dalam daripada pergi ke dokter gigi. “Nanti juga sembuh sendiri”, katanya. Padahal gusi bengkak bukan tanaman, bos!

Gula, Gigi, dan Generasi Milenial

Jangan salahkan anak kecil saja—generasi milenial juga punya peran besar dalam naiknya angka karies gigi. Kopi kekinian dengan topping boba, gula aren, dan foam manis bagaikan jebakan Batman. Rasanya enak, tapi efeknya bikin gigi rusak pelan-pelan.

Ditambah lagi, kesadaran untuk kontrol ke dokter gigi masih rendah. Biasanya baru datang kalau gigi sudah goyang atau sakitnya level “tidur melek”. Padahal, kalau kontrol rutin tiap enam bulan sekali, kerusakan bisa dicegah. Tapi ya itu, nunggu diskon atau promo “scaling gratis” baru pada antri.

Kesimpulan Ngilu: Mari Sikat Gigi dengan Niat yang Lurus

Pola makan di Indonesia memang luar biasa menggoda, tapi jangan sampai gigi jadi korban. Makan enak boleh, asal diimbangi dengan https://oriteethdentalclinic.com/ kebiasaan sehat: sikat gigi dua kali sehari pakai pasta gigi berfluoride, hindari makanan manis berlebih, dan jangan tunda ke dokter gigi kalau sudah ngilu. Ingat, gigi itu investasi masa depan—kalau copot semua, makan nasi padang pun tinggal mimpi.

Akhir kata, gigi sehat bukan karena banyak pantangan, tapi karena kita tahu kapan harus bilang cukup… dan sikat!

Odgovori

Vaša adresa e-pošte neće biti objavljena. Obavezna polja su označena sa * (obavezno)