Deretan upacara kebiasaan Bali selanjutnya ini tidak hanya dilakukan untuk menghormati leluhur saja, tetapi termasuk miliki arti dan moral yang dipegang penuh oleh penduduk setempat.
Selain menawarkan tempat wisata alam yang indah, Bali termasuk miliki begitu banyak ragam kekayaan kebiasaan dan budaya yang terlalu menarik untuk dieksplorasi.
Salah satu budaya https://bangrusli.id/ yang cukup kerap ditampilkan adalah ritual Bali yang terlalu kental dengan nilai-nilai dari agama Hindu.
Makna dan rencana ritualnya yang terlalu menarik dan unik, memicu upacara menjadi keliru satu kegiatan yang kudu disaksikan selama berlibur di Bali.
Ragam Upacara Adat Bali https://bulupayung.id/ yang Penuh Makna
Bagi yang berencana idamkan berwisata ke Bali dan idamkan mengeksplorasi kebiasaan dan budayanya, selanjutnya beberapa upacara yang khas budaya Bali:
- Upacara Ngaben
Upacara Ngaben (Photo: paketbalitour.com)
Upacara kebiasaan Bali Ngaben adalah sebuah ritual membakar jenazah didalam rangka untuk mengembalikan roh leluhur ke asalnya atau pengembalian unsur Panca Maha Bhuta kepada Tuhan didalam ajaran Hindu.
Upacara ini terdiri dari tiga jenis:
Ngaben Sawa Wedana: ritual yang dilakukan sehabis jenazah diawetkan sebelum ritual pembakaran.
Ngaben Asti Wedana: dilakukan sehabis jenazah dikubur terutama dahulu.
Swasta: Dilakukan bagi penduduk Bali yang meninggal di luar tempat atau yang jasadnya tidak ditemukan.
Bagi penduduk Bali, upacara ini menjadi ritual yang terlalu perlu sebab keluarga yang ditinggalkan bisa membiarkan roh orang yang telah meninggal dari ikatan-ikatan duniawi sebelum menuju surga atau tunggu reinkarnasi.
- Upacara Mesuryak
Upacara Mesuryak (Photo: Desa Bongan)
Upacara Mesuryak dilakukan tiap tiap enam bulan sekali, tepatnya terhadap Hari Raya Kuningan dan diselenggarakan di Desa Bongan, Tabanan.
Upacara yang berjalan dengan penuh rasa senang cita dan meriah ini dibentuk sebagai sebuah penghormatan kepada para leluhur dengan cara beri tambahan bekal didalam wujud beras dan uang.
- Upacara Otonan
Upacara Otonan (Photo: kintamani.id)
Upacara Otonan umumnya dilakukan saat untuk merayakan kelahiran bayi saat telah memasuki usia 6 bulan, dan bakal lagi diselenggarakan di tiap tiap 6 bulan setelahnya.
Advertisement
Baca Juga:
Inilah Paspor Terkuat Dunia 2025, Bisa Liburan Tanpa Visa ke 195 Destinasi
Advertisement
Bagi penduduk Bali, Upacara Otonan menjadi normalitas yang kudu dilakukan untuk pilih watak yang dimiliki seseorang.
Tidak hanya sekali, upacara ini termasuk bisa dilakukan lagi jikalau ternyata bayi selanjutnya miliki watak yang kurang baik.
- Upacara Tumpek Landep
Upacara Tumpek Landep (Photo: Nusa Bali)
Tumpek Landep adalah sebuah upacara kebiasaan Bali yang dilakukan oleh penduduk untuk menyucikan senjata dan peralatan yang dimiliki dengan doa-doa dan sesaji.
Bagi penduduk Bali, Upacara Tumpek Landep adalah ritual yang sakral sebab dilakukan di Pura dan dipimpin oleh pemuka kebiasaan yang bakal menyucikan semua persenjataan,
- Upacara Melasti
Upacara Melasti (Photo: padangsambian.denpasarkota.go.id)
Upacara yang satu ini cukup kondang di Bali, yakni Melasti yang umumnya diselenggarakan tiga hari menjelang Hari Raya Nyepi.
Upacara Melasti dibikin untuk menyucikan diri bagi umat Hindu yang ada di Bali.
Biasanya terhadap saat ini, penduduk Bali bakal mendatangi sumber mata air untuk menyucikan diri.
Para pemangku Hindu yang berada di tempat sumber mata air suci selanjutnya bakal memercikkan air suci di kepala tiap tiap umatnya yang datang untuk membersihkan diri dari kotoran dan bermacam hal buruk di didalam tubuh dan jiwanya.
- Upacara Saraswati
Upacara Saraswati (Photo: Antara News)
Upacara Saraswati adalah sebuah ritual untuk memuja Dewi Saraswati yang dipercayai mempunyai pengetahuan pengetahuan ke wajah bumi.
Ritual ini umumnya dirayakan tiap tiap 210 hari dan diselenggarakan di institusi pendidikan yang digunakan untuk merenungkan nilai-nilai pengetahuan, menghormati guru, dan mengeksplorasi bakat dan minat.
- Upacara Galungan
Upacara Galungan (Photo: Banteng Muda Indonesia)
Upacara Galungan adalah sebuah ritual yang dirayakan oleh umat Hindu tiap tiap enam bulan sekali atau terhadap hari Buddha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon Wuku Dungulan).
Baca Juga:
10 Oleh-Oleh Khas Bali Selain Pai Susu yang Wajib Dibeli Saat Berkunjung ke Pulau Dewata
Upacara kebiasaan Bali ini digelar untuk merayakan kemenangan melawan kejahatan, merujuk terhadap kemenangan Dewa Indra saat melawan Mayadenawa.
Inti upacara ini bertujuan sehingga manusia bisa mengendalikan nafsu dan bersyukur atas semua berkat yang diterima oleh Yang Maha Kuasa.