Cerita Sejarah yang Panjang
Ada cerita yang beredar berasal dari mulut ke mulut demo spaceman di antara penduduk Kota Sorong, konon katanya penamaan destinasi ini terinspirasi berasal dari runtuhnya Tembok Berlin di Jerman pada th. 1990. hari Suroto, tidak benar seorang Peneliti di Balai Arkeolog Papua, menyebutkan bahwa pada sementara itu banyak sarana yang menyoroti keruntuhan tembok bersejarah tersebut.
Pada sementara yang sama, tembok pencegah abrasi di Kota sorong belum memiliki nama, dikarenakan itu disebutlah nama Tembok Berlin Sorong sehingga lebih ringan diingat. Seiring berjalannya waktu, penduduk setempat memfungsikannya sebagai destinasi sekaligus area menjual dagangan.
Sayangnya, kabar terakhir mengatakan bahwa tembok selanjutnya kini akan dirobohkan. Tujuannya tidak lain untuk menunjang reklamasi pantai. Padahal, objek wisata ini jadi tidak benar satu energi tarik di Kota Sorong.
Kota Sorong sendiri seperti pintu gerbang yang langsung menghubungkan para wisatawan dengan Waisai, ibukota Raja Ampat. Nama sorong berasal berasal dari kata Soren, yang berarti laut dalam dan bergelombang dalam bahasa Biak.
Dahulu, Suku Biak sering menjelajahi lautan berasal dari satu pulau ke pulau lainnya, berangkat berasal dari Teluk Cendrawasih ke arah barat sampai berlabuh di wilayah Raja Ampat dan sesudah itu menetap di sana.
Hingga akhirnya, bersamaan sementara yang berlalu, perlahan mengalami pergeseran vokal berasal dari Soren jadi Sorong. Di area yang tak benar-benar jauh berasal dari Pulau Dum, terkandung area pusat kuliner. Di sana pulalah tembok ini berdiri kokoh. jajaran warung tenda isi hampir tiap tiap sudut, tawarkan ragam makanan laut yang bisa memanjakan lidah.
Menyajikan Beragam Kuliner
Masyarakat lebih kurang berlomba membangun warung tenda di kawasan Pantai Dofior. Aneka kuliner sesudah itu berjajar berasal dari ujung ke ujung, baik itu makanan berat maupun sekadar jajanan ringan. Pisang goreng, kopi, ikan bakar, obat-obatan herbal seperti sarang semut, kelapa muda, dan tetap banyak lagi. Banyak sajian menggoda yang bisa Anda temukan sementara bermain di sini.
Anda bisa menikmati secangkir saraba atau kopi dikala malam tiba. Rasakan sensasi dikala angin berembus lembut seolah membelai wajah. Berburu kuliner berasal dari satu tenda ke tenda lainnya terhitung patut untuk dijajal. Hanya saja, bagi wisatawan yang bermukim di Pulau Jawa, mungkin besar akan merasa jikalau harga makanan di wilayah timur Indonesia ini terbilang mahal.
Perbedaan harga selanjutnya benar-benar lumrah mengingat bahan baku pembuatan makanan perlu lewat proses distribusi panjang sampai tiba di tangan para pedagang kecil. Dengan kata lain, berburu kuliner di Tembok Berlin sama saja berarti Anda menunjang mendorong roda perekonomian penduduk sekitar.
Hamparan Laut Lepas di Bawah Langit Senja
Sejauh mata memandang, Anda tidak akan banyak mendapatkan gugusan pulau, yang ada justru hamparan laut lepas. Memang, di sebagian titik ada pulau kecil, tapi tidak begitu menonjol. Di bawah langit senja sementara mentari tenggelam, bias jingga jadi mempercantik pemandangan alam. Di mana saja Anda duduk di atas tembok sepanjang 1 km itu, laut dan langit yang akan menyapa.
Deretan kursi kayu dan meja plastik menyebar di pinggir jalan. Semakin hari beranjak malam, area ini jadi ramai pengunjung. Setelah senang menikmati pesona hamparan laut, Anda bisa menepi ke tidak benar satu warung tenda untuk menyantap menu sesuai keinginan. Namun, Anda terhitung bisa membawa makanan ke atas tembok.